PROF.
M. ES'AD COSAN

Siapakah Prof. Mahmud Es'ad Cosan?

Beliau bersekolah di SMP dan SMA di Vefa Lisesi (sebuah sekolah menengah di Istanbul dengan tradisi dan reputasi ternama) antara tahun 1950 dan 1956. Meskipun beliau adalah seorang siswa ilmu hayat di sekolah menengah, beliau juga cukup mumpuni dalam ilmu sosial dan kelas seni seperti Bahasa Turki, Bahasa Inggris, Geografi, Seni, Sejarah Seni, dll.

Beliau mendapat perhatian dan apresiasi dari guru-gurunya selama pendidikan pra-perguruan tinggi dengan kecerdasan, semangat belajar, disiplin belajar, dan kepribadian. Beliau ingin menjadi insinyur pesawat terbang karena minatnya pada teknologi dan popularitas teknik saat itu. Namun, sebelum ujian masuk universitas, mentornya Mehmed Zahid Kotku membimbingnya ke jurusan lain.

Beliau diterima di Universitas Istanbul dan mengambil jurusan filologi Arab-Persia antara tahun 1956 dan 1960. Selain jurusannya, beliau mengikuti kursus dari Departemen Sejarah Seni dan Sejarah Abad Pertengahan dan menerima sertifikat.

Di tahun terakhirnya di universitas, beliau menikah dengan putri bungsu Mehmed Zahid Kotku, Muhterem Hanimefendi (Hanımefendi: gelar penghormatan seperti ‘nyonya’).

Setelah lulus, beliau memenuhi syarat untuk posisi asisten di Departemen Teks Agama Turki di Universitas Ankara, Fakultas Teologi. Dengan demikian, beliau memasuki karir akademisnya dengan memulai pekerjaannya di universitas pada bulan Desember 1960.

Beliau melakukan dinas militernya sebagai perwira cadangan di Istanbul dan Ağrı selama tahun 1971 dan 1972. Beliau secara sukarela berhenti dari pekerjaannya di Universitas Ankara dan memulai pekerjaan pendidikan, budaya, dan spiritualnya baik di dalam maupun di luar Turki.

Pada 4 Februari 2001, beliau meninggal dunia dalam kecelakaan mobil yang tragis saat beliau sedang dalam perjalanan untuk pembukaan masjid di Australia. Jenazahnya dibawa ke Istanbul dan dimakamkan di Pemakaman Sultan Eyup.
Aspek Sosial Prof. Dr Mahmud Es’ad Cosan

Menurut pandangan M. Esad Coşan, tujuan hidup yang paling akhir bukanlah berusaha mengembangkan diri secara terus menerus. Melainkan adalah untuk mendapatkan keridaan Allah dengan menjadi hamba yang baik/orang yang baik dan dengan mencoba memimpin orang lain ke jalan kebaikan dan iman. Seorang hamba Allah yang baik tidak bisa acuh tak acuh dengan masalah waktu dan masyarakatnya.

Adanya keharusan menjadikan pekerjaan sosial dengan cara dan metode yang sesuai dengan waktu dan tempat yang tepat untuk mereka mencapai tujuan tersebut. M. Esad Coşan telah mengembangkan tempat dan metode pelayanan untuk memimpin umat dan masyarakat dengan cara ini. Wakaf adalah menggunakan dana untuk kepentingan manusia dan melakukan ini untuk Allah.

Orang muslim telah mendapatkan kekayaan mereka dan membentuk tabungan mereka untuk mendirikan wakaf karena insentif agama. M. Esad Coşan adalah seorang ahli wakaf yang telah mengabdikan ilmunya, pergaulannya, dan seluruh dirinya di jalan Allah. Dalam pidatonya, beliau kadang-kadang berkata "Saya mengabdikan diri untuk anda" dan itu selalu dianggap sebagai bentuk pelayanan yang paling efektif.

Tidak diragukan lagi, pendirian wakaf merupakan salah satu fondasi peradaban Islam yang paling berharga. M. Esad Coşan menyatakan bahwa jumlah dan keefektifan wakaf, amal, dan perkumpulanlah yang akan menunjukkan nilai dan kualitas masyarakat. Dengan demikian, M. Esad Coşan membentuk banyak wakaf dalam hidupnya.

a. Wakaf dan Karya Asosiasinya


Gagasan mendirikan wakaf dan mengabdi melalui wakaf ini dikemukakan oleh Mehmed Zahid Kotku, pembimbing M. Esad Coşan, pada tahun 1973. Namun, langkah menuju gagasan tersebut telah diambil pada tahun 1979 dengan upaya M. Esad. Coşan. Ada banyak nama yang disebut dalam pertemuan tersebut dan diputuskan menjadi “Hakyol Pendidikan, Kerjasama dan Perkumpulan Wakaf” (Hakyol artinya jalan Allah ya    ng benar). Proses pembentukan ‘Wakaf’ tersebut telah selesai pada tahun 1980, dan kegiatannya dimulai. Wakaf begitu efektif dalam kehidupan sosial budaya Turki sehingga kelompok yang dipimpin oleh M. Esad Coşan itu dinamai Komunitas Hakyol pada tahun 80-an dan 90-an. Menurut Tuan Coşan, Yayasan Hakyol memiliki tiga tujuan utama; pendidikan, perkumpulan, dan kerja sama.

Tuan Coşan menerbitkan jurnal bernama “Panzehir” (artinya obat penawar dalam bahasa Indonesia) yang bertujuan untuk menginformasikan orang-orang tentang masalah kesehatan, dan menulis editorialnya. Sementara itu, beliau ingin petugas kesehatan mengatur dan memberikan pelayanan yang efisien. Oleh karena itu, beliau mendorong untuk mendirikan “Sağlık Vakfı” (Yayasan Kesehatan). Kegiatan wakaf ini termasuk check-up untuk orang-orang di banyak kota dan menyediakan klinik gratis.

Untuk mengajar dan melindungi budaya Turki, dan nilai-nilainya, beliau mendorong pembentukan “Ilmu Budaya dan Seni Waqf” (İlim Kültür ve Sanat Vakfı; İLKSAV). beliau juga menyarankan pembentukan lembaga yang akan bertindak sebagai ‘Kementerian Bayangan’ dalam istilahnya, untuk membesarkan generasi yang berkualitas, yang akan menangani masalah negara dan mempersiapkan proyek untuk solusinya. Dengan demikian, lebih dari 10 lembaga semacam itu didirikan yang terkait dengan İLKSAV. Beberapa di antaranya adalah Institut Sejarah, Komunitas Muslim dan Institut Asing Turki,             Institut Komunikasi, Institut Riset Strategis, Institut Ilmu Sosial, Institut Ilmu Pendidikan, Institut Ilmu Hayati, dan Institut Riset Sufisme Islam. Melalui organisasi-organisasi ini, banyak orang mengabdi pada negara dalam aspek sosial, politik, ekonomi, akademik dan budaya.

Dalam perspektif Tuan Coşan, Islam adalah sistem kehidupan yang terjalin dengan setiap detik, lapisan dan bidang kehidupan. Dengan motivasi ini, beliau juga mendukung dibukanya dan berkembangnya “Ladies Associations” untuk menggarap pendidikan perempuan dan juga “Ilm, Morality, Cultur and Environment Associations” untuk menyikapi isu lingkungan. Selain itu, beliau beberapa kali menyelenggarakan Program Pendidikan Keluarga untuk mendidik dan memberdayakan cinta dan persahabatan antar umat Islam.

Tuan Coşan memandang masjid sebagai pusat kehidupan. Ini melayani peran penting, menarik dan memenuhi kebutuhan orang-orang dari semua segmen masyarakat. Oleh karena itu, masjid perlu didesain ulang dengan memperhatikan kebutuhan semua orang termasuk anak-anak, dan semua aktivitas harus dipikirkan sebagai aktivitas yang berpusat di masjid.

Ratusan wakaf dan asosiasi yang dijelaskan di atas didirikan dan telah beroperasi di Turki dan banyak negara lain. Melalui lembaga-lembaga ini, persatuan, persekutuan, solidaritas, dan orang-orang dengan pendidikan yang berkualitas banyak dicari.

Tuan Coşan menyebarkan cinta dan berusaha memenuhi kebutuhan orang-orang dengan ceramah, kunjungan rumah, dan percakapannya. Ke tempat-tempat yang tidak bisa beliau datangi secara langsung, beliau berusaha menjangkau dengan wakaf, perkumpulan, jurnal, surat kabar, saluran radio, dan TV.

Beliau merasakan empati yang besar untuk masalah komunitas muslim di seluruh dunia. Selain itu, beliau memiliki peta bumi yang sangat besar di ruang belajarnya dan berkata, “Saya memiliki peta dunia yang tiga kali lebih besar dari ukuran saya, yang menutupi dinding saya, dan saya merasa menyesal setiap kali melihatnya. Saya berharap saya memiliki peta alam semesta di sana.” Dengan pernyataan ini, beliau menunjukkan ketidakpuasan dan visinya untuk membantu orang di mana-mana.

Lebih jauh lagi, cakupan layanannya tidak hanya mencakup Muslim. Beliau memiliki tujuan untuk merangkul seluruh umat manusia tanpa diskriminasi apapun. Beliau mencintai semua orang karena beliau percaya kita semua adalah bersaudara, baik laki-laki maupun perempuan sejak Nabi Adam.

b. Karya Publikasi dan Komunikasi Massa


Mr Coşan memiliki pemikiran tentang memiliki kegiatan di bidang media tertulis dan visual. beliau memimpin dan menerbitkan İslam Mecmuası (Jurnal Islam), Jurnal İlim ve Sanat (Ilmu dan Seni), Majalah Gülçocuk (Anak-anak), Jurnal Panzehir (Obat Penawar) dan Koran harian Sağduyu (Akal sehat).

Saluran radio AKRA dan saluran televisi AK TV adalah media yang dimulai dengan dukungan dan dorongan dari Tuan Coşan. Lebih lanjut, Seha Publication yang merupakan wadah bagi karya tulis religi, sastra, sejarah dan budaya dibuka dengan bimbingannya.

Dalam artikel utamanya untuk Islam, Ilm and Art, Gülçocuk, dan Panzehir Journals, beliau menggunakan cara didaktik dan mengadopsi gaya ringan yang berbicara kepada orang-orang dari semua tingkatan. Tujuan utama dalam tulisannya adalah untuk menyampaikan pesan dengan cara yang benar. Oleh karena itu, beliau memberikan perhatian khusus untuk menghasilkan teks yang sederhana dan jelas. Dalam artikelnya, kecuali Ilmu dan Seni, beliau membahas topik-topik berikut: pemikiran religius, nilai sufi, moralitas, cinta, sejarah agama, hubungan antar agama dan antar budaya, nilai budaya dan perubahan budaya, peradaban Islam, geografi Islam, masalah, perang dan invasi di negara-negara Islam, masalah pendidikan, sosial dan beberapa masalah politik saat ini, keluarga dan tanggung jawab, kefasihan, rasa estetika, globalisasi dan budaya internasional. Dalam artikelnya untuk Ilmu dan Jurnal Seni, beliau menganut topik-topik agama dan ilmu, agama dan sastra, pentingnya penelitian ilmiah, pola pikir ilmu, peminatan, dan budaya nasional yang ada dalam ruang lingkup jurnal. Untuk semua topik yang dibahas sesuai dengan minat masing-masing jurnal, gayanya yang didaktik, sederhana dan jelas menjadi ciri khas beliau.

c. Panduan Ekonomi Beliau


Keuntungan halal adalah masalah yang sangat diperlukan dalam kehidupan Islam dan dianggap sebagai akar tasawuf. Oleh karena itu, Tuan Coşan memperhatikan masalah ekonomi juga. Menurutnya, perekonomian memiliki lapisan individu, komunal, dan internasional. Di dunia tempat kita hidup, ekonomi telah menjadi arena dengan perang ekonomi yang konstan dan terus-menerus. Untuk alasan ini, beliau percaya pada perlunya kekuatan ekonomi muslim; Oleh karena itu, beliau mendorong orang untuk bekerja keras dan memimpin beberapa orang untuk mendirikan bisnis.